Kesesatan Al-Qiyadah Al-Islamiyah

Gegernya kemunculan nabi palsu laknatullah Ahmad Moshaddeq di Indonesia telah mengingatkan kita kembali dengan sosok laknatullah Musailamah al-Kadzdzab yang juga mengaku sebagai nabi di era kenabian Muhammad Rasulullah SAW. Bedanya, kehadiran Ahmad Moshaddeq terjadi kurang lebih 1400 tahun kemudian setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Dan Musailamah tewas ditangan Khalid bin Walid dalam sebuah peperangan di zaman kekhalifahan Abu Bakar RA.

Sebetulnya ada banyak lagi nabi-nabi palsu lainnya selain mereka (Ahmad Moshaddeq dan Musailamah al-Kadzdzab), yaitu (dikutip dari blog tausiyah275.blogsome.com):

1. Aswad al-Ansi dari Yaman, muncul di zaman Rasulullah SAW.
2. Tulaihah al-Asadi, muncul di jaman Rasulullah SAW, dari kabilah Bani Asad. Namun diakhir hayatnya dia bertaubat.
3. Sajjah binti al-Harits, muncul sesaat setelah Rasulullah SAW wafat. Dia berasal dari suku Tamim di Irak. Diakhir hayatnya bertaubat dan menjadi muslimah.
4. Ahmad bin Husain
5. Laqit
6. Mirza Ghulam Ahmad, muncul di akhir 1800-awal 1900an. ‘Diangkat’ menjadi nabi oleh Inggris, dan kelompoknya disebut Ahmadiyah. Di akhir hayatnya mati karena penyakit yang mengenaskan.
7. Mirza Ali Muhammad
8. Bahaullah, pendiri agama Baha’i.
9. Al-Mukhtar bin Ubaidillah
10. Ibnu Sam’an
11. Amir bin Harb
12. Abu Mansur al-Ijli
13. Ibnu Said as-Sajli
14. Abu Khattab al-Asadi
15. Ibnu Bahram al-Juba’i
16. Hasan bin Hamdan
17. Abu Qasim an-Najar
18. Al-Muni’ul Qashar
19. Ibnu Kharba al-Kindi
20. Abu Muslim as-Siraj
21. Harits bin Saad, muncul di jaman khalifah Abdul Malik bin Marwan (Bani Umayyah). Mati dibunuh oleh pengikutnya sendiri.
22. Isa al-Asfahani, muncul di jaman khalifah al-Mansur (Bani Abbasiyah). Dihukum mati.


Nabi-nabi Palsu Dari Indonesia
Tidak ketinggalan pula di negeri seribu satu mimpi ini, Indonesia. Selain berhasil melahirkan generasi koruptor kelas kakap juga telah melahirkan beberapa nabi palsu, antara lain:

1. Zikrullah Aulia Allah, dari Sulawesi Tengah.
2. Ali Taetang, dari Banggai.
3. Dedi Mulyana alias Eyang Ended, dari Banten. Nabi palsu ini sebenarnya malah dukun cabul.
4. Lia Aminuddin, dari Jakarta. Dia mengaku sering mendapat wahyu dari malaikat Jibril.


Nubuat Ahmad Moshaddeq

Pengakuan Ahmad Moshaddeq sebagai nabi penggenap ajaran Nabi Muhammad SAW benar-benar telah menjadi headline berita-berita nasional. Banyak kaum muslimin memakinya dan bahkan mereka menganjurkan pemerintah untuk bertindak tegas atas perbuatannya.

Inilah pengakuan Ahmad Moshaddeq:

“Saya tidak membawa agama baru, saya hanya menggenapkan nubuat Allah dalam Al-Qur’an, seperti halnya Muhammad menggenapkan ajaran Isa dan Musa,” kata Moshaddeq saat bertandang ke Kantor Majalah Tempo, Kamis siang.

Dan pada 4 Oktober lalu, MUI akhirnya mengeluarkan fatwa sesat terhadap pendiri Al-Qiyadah al-Islamiyah ini karena tidak mewajibkan shalat lima waktu kecuali shalat malam. “Aliran ini dianggap sesat dan menyesatkan,” kata Ketua MUI KH Ma’ruf Amin yang didampingi Ketua Komisi Fatwa KH Anwar Ibrahim, Ketua Komisi Pengkajian dan Pengembangan MUI H. Utang Ranuwijaya.

Menurut Moshaddeq, syahadat kepada Al Masih Al Maw’ud (Ahmad Moshaddeq) tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Seperti halnya, ajaran Musa yang dimurnikan kembali oleh Isa. Moshaddeq mengaku dirinya mendapat perintah dari Allah untuk menyatakan kerasulannya dan memurnikan ajaran Musa, Isa dan Muhammad atau Din Al-Islam melalui mimpi setelah bertapa selama 40 hari 40 malam di salah satu villanya di Gunung Bunder, Bogor pada 23 Juli 2006.

Padahal al-QurĂ¡n sudah jelas-jelas menyatakan akan kesempurnaan ajaran agama langit ini (al-Islam).

“Hari ini telah Ku sempurnakan agamamu ini untuk kalian, dan Ku cukupkan nikmat Ku kepadamu dan Ku ridhoi Islam sebagai agamamu” (QS: Almaidah 3)

Lebih dari itu Nabi Muhammad SAW sendiri juga telah menegaskan dalam sabdanya:

"Berpeganglah kepada Sunnah-ku (Rasulullah) dan Sunnah Khulafaur rasyidin yang diberi petunjuk sesudahku. Berpegang teguhlah dengannya (Sunnah tsb-pent), dan gigitlah ia (sunnah tsb-pent) dengan gerahammu. Serta takutlah akan perkara yang mengada-ada, sesungguhnya semua perkara yang mengada-ada (Dalam Agama-pent) adalah Bid'ah, dan semua bid'ah adalah Sesat." HR Muslim

Tidakkah Moshaddeq telah membaca/mendengar ayat-ayat tersebut? Bagaimana mungkin Allah SWT melupakan janjinya bahwa agama Islam telah sempurna dan diridhoi-Nya sebagai satu-satunya agama bagi umat manusia hingga akhir zaman sementara dilain waktu memberikan 'nubuat' bagi Moshaddeq? Sungguh ini tidak benar dan Allah SWT terhindar dari sifat-sifat tercela seperti itu. Allah SWT adalah Maha Penepat Janji. Maka, nyatalah kebohongan Moshaddeq!.

Moshaddeq sang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah DKI Jakarta yang dulunya membidangi Olahraga. Mengatakan bahwa dirinya mendapat perintah dari Allah untuk menyatakan kerasulannya dan memurnikan ajaran Musa, Isa dan Muhammad atau Din Al-Islam melalui mimpi setelah bertapa selama 40 hari 40 malam di salah satu villanya di Gunung Bunder, Bogor pada 23 Juli 2006.

Sebelum membentuk Al-Qiyadah, Moshaddeq mengaku turut membangun KW-9 Negara Islam Indonesia (NII). “Panji Gumilang itu nggak ada apa-apanya,” ujarnya. Ia menganggap Kartosuwiryo adalah nabi dan mengagumi disiplin para pengikut KW-9. Namun, 10 tahun di NII tidak membuat dirinya puas sehingga ia keluar.


Buku Ajaran al-Qiyadah Diterbitkan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY mensiyalir, jamaah Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang dinyatakan sebagai ajaran sesat telah menerbitkan sebuah buku yang memuat tentang ajaran mereka. Diperkirakaan buku yang dicetak sejak bulan Februari lalu ini telah beredar luas di wilayah Yogyakarta.

“Buku ini memuat tentang ajaran mereka dan kisah Al-Masih Al-Maw’ud mendapatkan wahyu,” terangnya Jumat (21/9/2007). Ajaran jemaah ini selain tidak mewajibkan puasa lima waktu dan puasa di bulan Ramadhan, syahadat yang mereka ucapkan juga menganti nama Nabi Muhammad dengan Al Masih Al Maw’ud, nabi yang mereka percayai.

Lebih jauh, Achmad Muhsin mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui seberapa jauh penyebaran buku dan pengikut dari jamaah ini. Hanya saja pihaknya menyakini buku ini dicetak dalam jumlah yang banyak.


Penentangan Ahmad Moshaddeq Terhadap Fatwa MUI
Ahmad Mushaddeq dalam sebuah pengajian yang dibinanya di kawasan Jakarta Selatan dalam sebuah hotel, Selasa (10/24) menyatakan tidak gentar atas dikeluarkannya fatwa MUI tersebut. Dia menyatakan, akan tetap menyebarkan ajaran yang diyakininya sebagai suatu kebenaran hakiki. 'Sang rasul' juga menyatakan siap menanggung segala resiko, termasuk kemungkinan menghadapi tuntutan hukum atas penodaan agama.


Ya Allah ... inikah akhir zaman yang diberitakan oleh Utusan Terakhir Mu (Muhammad SAW) dulu?



Catatan:
Dikutip dari berbagai sumber

 

0 comments: